
JAKARTA, BISNISJAKARTA.ID – Seperti Hillary Clinton pada Pemilu 2016, Kamala Harris gagal menjadi perempuan pertama yang menjadi presiden Amerika Serikat. Sebaliknya, Donald Trump kembali menjadi presiden Amerika Serikat setelah sebagai petahana pada Pemilu 2020 kehilangan kursi akibat kalah dari Joe Biden. Berdasarkan perhitungan suara, Trump sudah mendapatkan 277 electoral vote dari 27 negara bagian. Itu melebihi minimal 270 electoral vote untuk bisa disebut sebagai pemenang Pemilu. Harris sendiri baru memperoleh 224 electoral vote dari 18 negara bagian.
Dengan semua fakta itu, maka Trump dipastikan menjadi presiden AS kedua setelah Grover Cleveland pada 1888, yang terpilih lagi setelah kehilangan jabatan akibat kalah dalam pemilu berikutnya. Dia juga mantan presiden AS ketujuh yang maju mencalonkan diri lagi setelah kalah pada pemilu berikutnya.
Enam orang lainnya adalah Martin van Buren, Millard Filmore, Ulysses S. Grant, Grover Cleveland, Theodore Roosevelt, dan Herbet Hoover. Hanya Cleveland dan Trump yang sukses menduduki lagi jabatannya, sedangkan lima lainnya gagal, termasuk Theodore Roosevelt yang mencalonkan diri lagi walau sudah dua kali menjabat.
Sepupu Theodore Roosevelt, Franklin Delano Roosevelt, menjadi satu-satunya presiden AS yang memerintah selama tiga periode. Tapi setelah amandemen yang diratifikasi pada 1951, masa jabatan presiden AS dibatasi sampai dua masa jabatan.
Berbeda dari Cleveland saat memenangkan lagi Pilpres 1888, kemenangan Trump pada Pemilu 2024 adalah kemenangan yang terbilang mutlak. Dia tak saja unggul dalam electoral vote, tapi juga mengungguli Kamala Harris dalam jumlah pemilih (popular vote).
Kemenangan Paripurna
Trump juga bakal menjalani masa pemerintahan yang lebih mulus dibandingkan masa jabatan pertamanya pada Januari 2017-Januari 2021. Ini karena kemenangannya dalam menduduki lagi takhta Gedung Putih, dibarengi dengan sukses Partai Republik dalam memenangkan kursi mayoritas di parlemen, baik majelis rendah (Dewan Perwakilan Rakyat) maupun majelis tinggi (Senat).
Republik telah mendapatkan minimal 51 kursi Senat yang memastikan mereka menjadi mayoritas di majelis tinggi. Dominasi itu kemungkinan besar diikuti dominasi di DPR. Republik tinggal 18 kursi lagi untuk menguasai kursi mayoritas DPR. Kabar positif di sisi legislatif ini membuat Trump berbesar hati oleh bayangan pemerintahannya nanti akan lebih mulus karena relatif tak diganggu parlemen.
Di AS, anggota DPR dipilih setiap dua tahun. Dua tahun ke depan AS menggelar lagi pemilu yang lazim disebut midterm election atau “pemilu sela”. Pemilu sela juga diadakan untuk memilih sejumlah senator yang tak dipilih dalam pemilu serentak, seperti Pemilu 2024.